Thursday, 10 July 2014

Puisi Odong Odong

www.foentry.com

http://foentry.com/2014/05/media-fantasi-meriah-wahana-hiburan-ekonomi-susah/

Media Fantasi Meriah Wahana Hiburan Ekonomi Susah, puisi angkutan jalan, puisi artis, puisi awat, puisi bau tanah, puisi bencong, puisi berondong, puisi celana dalam, puisi dapur pacu, puisi dedikasi, puisi dispensasi, puisi ekonomi bawah, puisi ekonomi rendah, puisi emosi, puisi garong, puisi gelap gulita, puisi genset, puisi hemat, puisi hiburan rakyat, puisi ibukota, puisi industri, puisi jalan raya, puisi kantong, puisi kelu, puisi kereta odong odong, puisi kompresor, puisi kompromi, puisi konser, puisi lagu basi, puisi maksimum, puisi mall, puisi mesin diesel, puisi mobil odong odong, puisi mobil tua, puisi ngejreng, puisi odong odong, puisi om om, puisi operasi, puisi pempek, puisi penguasa, puisi perahu nelayan, puisi pertukangan, puisi petugass, puisi plat nomer, puisi pompa, puisi razia, puisi rumah tangga, puisi sepeda motor, puisi serong, puisi setengah mati, puisi songong, puisi sopir odong odong, puisi stnk, puisi supermarket, puisi tahu, puisi tamiya, puisi tempat wisata, puisi tentang mesin, puisi terong, puisi transjakarta, puisi uang lembaran, puisi uu lalu lintas, puisi wahana.

Pengertian Odong Odong

”Kereta Wisata”, tapi Rawan Petaka

KOMPAS.com - Hampir setiap hari, Aisyah (29) membawa anaknya, Rangga, naik odong-odong. Sepeda motor yang dimodifikasi menyerupai kereta ini menjadi kendaraan tamasya. Dengan naik odong-odong, banyak orangtua di Jakarta dan sekitarnya terbantu saat menyuapi anak. Sayangnya, kereta murah meriah ini kerap keluar ”rel” dan rawan petaka.

Tanpa banyak pertimbangan, keberadaan odong-odong diterima warga Jakarta dan sekitarnya. Maklumlah, di banyak tempat sangat sulit menemukan tempat hiburan seperti taman yang memadai. Padahal, taman yang diakses gratis idealnya menjadi tempat bermain bagi anak-anak.

Namun, jumlah taman di Jabodetabek sangat minim. Kalaupun ada, kondisi taman amat menyedihkan. Sekitar 500 meter dari rumah Aisyah di kawasan Cempaka Putih ada taman lingkungan. Tetapi, taman itu jarang dikunjungi. Tanaman sudah tumbuh liar sehingga tidak nyaman bagi anak-anak. Ada juga Taman Genjing yang masih di lingkungan Kecamatan Cempaka Putih. Namun, kondisi taman ini agak kotor. Itu sebabnya, odong-odong akhirnya banyak dicari orang.

Bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya, odong-odong adalah sebutan untuk mobil atau sepeda motor yang dimodifikasi untuk mengangkut anak-anak tamasya keliling kompleks permukiman. Biasanya, kendaraan ditumpangi anak-anak didampingi orangtua atau pengasuh.

Odong-odong bisa berhenti di sembarang tempat. Tarifnya Rp 3.000 untuk satu orang dewasa dan anak-anak. Dengan tarif itu, mereka bisa berkeliling sekitar 3 kilometer atau satu putaran.

Begitu odong-odong tiba, Aisyah dan Rangga segera menumpang di bangku yang ada di belakang pengemudi. Sementara dua ibu tetangga Aisyah naik di belakangnya. Mereka tidak membawa anak-anak, tetapi hendak menumpang odong-odong yang rutenya melewati Pasar Rawasari. ”Kalau naik odong-odong, bayarnya Rp 2.000 per orang. Kalau naik bajaj bisa Rp 5.000 atau Rp 7.000,” kata Tini yang kerap menjadikan odong-odong sebagai moda transportasi lingkungan.

Di tempat lain, odong-odong dilengkapi bunyi ”nguing-nguing” laksana sirene polisi. Sebutannya ”kereta Thomas”.

Aisyah (29) tidak pernah absen menemani putranya, Fadil (2), naik odong-odong setiap hari. Rutenya keliling kampung di Larangan Selatan, Kota Tangerang.

Menurut Aisyah, Fadil senang bisa naik odong-odong keliling kampung karena banyak teman sebaya Fadil yang juga naik odong-odong. Dia pun senang dengan lagu-lagu yang diputar oleh sopir odong-odong. Padahal, lagu-lagu tidak hanya lagu anak-anak, tetapi juga lagu-lagu yang tengah populer di televisi.

Sebagian besar rute odong-odong memang di perkampungan atau kompleks perumahan. Namun, odong-odong juga banyak melintas di jalan raya yang ramai. Itulah yang dua pekan lalu menyebabkan tabrakan maut di Bekasi antara odong-odong dan truk.

Sumber

No comments:

Post a Comment