Saturday 23 August 2014

Puisi Karyawan Kantoran

www.foentry.com

http://foentry.com/2014/03/manajemen-romusha-pengusaha-gila/

entrepreneur poetry, Manajemen Romusha Pengusaha Gila, puisi ayam, puisi ayam berkokok, puisi ayam tiren, puisi bali, puisi bini boss, puisi boss, puisi bunuh diri, puisi cewek seksi, puisi cuti, puisi divisi, puisi dukacita, puisi entrepreneur, puisi forum, puisi gangnam, puisi hacker, puisi harakiri, puisi hrd, puisi human resource development, puisi indomie, puisi istri boss, puisi it, puisi jasad, puisi jenazah ayam, puisi juragan, puisi kantor, puisi karyawan, puisi karyawan andalan, puisi karyawan galau, puisi karyawan kantoran, puisi kerja rodi, puisi laopan, puisi luar negeri, puisi manajer, puisi mi instan, puisi mi sedap, puisi motor, puisi naik gaji, puisi office boy, puisi orang kepercayaan, puisi partner bisnis, puisi partner kerja, puisi pemasaran, puisi pengusaha, puisi penjajahan jepang, puisi perusahaan, puisi rip, puisi romusha, puisi sapu, puisi sarimi, puisi script, puisi siapa bilang enak jadi karyawan, puisi subuh, puisi tangan kanan, puisi virus, puisi virus komputer, puisi website.

Pengertian Karyawan

Pekerja intelektual (sering pula disebut pekerja pikiran atau pekerja pengetahuan) adalah seseorang yang dipekerjakan berdasarkan pengetahuannya tentang subyek tertentu, bukan berdasarkan keterampilannya membuat atau mengerjakan sesuatu. Contoh dari pekerja intelektual adalah mereka yang bekerja di bidang teknologi informasi, seperti programmer komputer, analis sistem, penulis teknikal, dan lain-lain. Contoh lainnya adalah pengacara, guru, dan ilmuwan.
Istilah "pekerja pengetahuan" (knowledge worker) pertama kali diperkenalkan oleh Peter Drucker dalam bukunya, Landmarks of Tomorrow, pada tahun 1959. Dalam bukunya itu dia menyebut pekerja intelektual sebagai seseorang yang bekerja utamanya dengan informasi atau seseorang yang mengembangkan dan menggunakan pengetahuan di tempat kerja.
Pekerja intelektual membawa keuntungan bagi organisasi dalam banyak cara, semisal saja:
menganalisa data untuk membentuk hubungan
menilai input dalam rangka mengevaluasi prioritas yang kompleks atau yang berkonflik
mengidentifikasi dan memahami tren
membuat hubungan
memahami sebab dan akibat atau kausalitas
kemampuan untuk bercurah pendapat, berpikir secara luas
kemampuan untuk menelusur turun untuk berfokus
menghasilkan kapabilitas baru
menciptakan atau memodifikasi strategi.

No comments:

Post a Comment