www.foentry.com
http://foentry.com/2014/06/manusia-hijau-pakar-hipnotis/
bukan puisi ayu ting ting, bukan puisi uya kuya, Manusia Hijau Pakar Hipnotis, puisi bambu kuning, puisi bangun bangun bangun, puisi batman, puisi booking, puisi bruce banner, puisi cawat hijau, puisi cawat merah, puisi celana, puisi celana dalam hijau, puisi celana dalam merah, puisi celana hijau, puisi clark kent, puisi daun kelor, puisi dc comics, puisi diperkosa, puisi email, puisi fesbuk, puisi gadis, puisi gadis muda, puisi gangbang, puisi gerilya, puisi green hornets, puisi green lantern, puisi hama, puisi hijau, puisi hipnotis, puisi hipnotis palsu, puisi hipnotis uya kuya, puisi hulk, puisi ijo, puisi ilmu hitam, puisi imel, puisi investigasi, puisi janda, puisi jendela, puisi kejahatan, puisi kembar, puisi kolor hijau, puisi kolor ijo, puisi kolor merah, puisi koruptor, puisi kostum, puisi kriminal, puisi kura kura ninja, puisi mantra, puisi manusia rawa rawa, puisi mata duitan, puisi mata hijau, puisi mata ijo, puisi mengeram, puisi misteri, puisi modus operandi, puisi nomer henpon, puisi pakar hipnotis, puisi pdkt, puisi pedekate, puisi pemerkosa, puisi pemerkosaan, puisi pendekatan, puisi penyelamat bumi, puisi perampokan, puisi perawan, puisi perawan ting ting, puisi pesugihan, puisi polisi, puisi puyisi, puisi rapalan, puisi rape, puisi rawa buntu, puisi rawa pening, puisi relaksasi, puisi reportase, puisi robin, puisi rumah, puisi rumput yang bergoyang, puisi sakti mandraguna, puisi sex, puisi shrek, puisi sinar gamma, puisi smsan, puisi stan lee, puisi superhero, puisi superman, puisi swamp thing, puisi tabu, puisi telisik, puisi telusur, puisi temparemen, puisi topeng, puisi tumbal, puisi uya kuya, puisi wanita, puisi wereng, puisi wereng coklat, puisi wonder woman.
Pengertian Kolor Ijo
Ritual "Kolor Ijo" Sebelum Memerkosa Korbannya
PROBOLINGGO, KOMPAS.com — Sebelum menculik korban untuk diperkosa, Buasir Nur Khotib yang dikenal sebagai "Kolor Ijo" melakukan ritual dengan mengelilingi rumah korban agar penghuni rumah terlelap tidur.
“Setelah melakukan ritual, Kolor Ijo mencuri barang berupa HP, uang, dan laptop. Lalu membopong wanita untuk kemudian diperkosa di sawah atau di luar rumah. Setelah memerkosanya, Kolor Ijo meninggalkan korban begitu saja. Pelaku meletakkan sebuah batu di tubuh korbannya sehingga teriakan korban tak didengar oleh siapa pun,” ujar Kapolres Kota Probolinggo, AKBP Iwan Setiawan, Kamis (30/1/2014).
Sebelumnya diberitakan, Buasir Nur Khotib mengaku telah memerkosa dan merampok 31 perempuan mulai gadis hingga ibu-ibu. Hal itu dilakukannya selama rentang waktu 10 tahun.
Pengakuan Buasir itu disampaikan Kapolresta AKBP Iwan Setiawan, Kamis. Namun, Iwan menyatakan tidak akan percaya begitu saja atas pengakuan Kolor Ijo. "Kami menduga jumlah korban bisa lebih dari pengakuan tersangka," katanya. Kepolisian, lanjut Iwan, masih terus mengembangkan kasus tersebut.
Kapolresta menambahkan, Kolor Ijo ditangkap setelah anggota polisi menyamar sebagai pasien. Setelah mencocokkan sidik jari yang menempel di botol air pemberian Buasir kepada anggota polisi tersebut, ternyata sidik jarinya cocok dengan yang ditemukan polisi dalam kasus pemerkosaan oleh Kolor Ijo beberapa waktu lalu.
Selain itu, polisi melacak pelaku setelah ponsel milik korban ternyata masih aktif dan dipegang Buasir. Dari itulah polisi melakukan penangkapan.
Sebelumnya diberitakan, Kepolisian Resor Kota Probolinggo, Jawa Timur, menangkap "Kolor Ijo" bernama Buasir Nur Khotib (50), warga Desa Pohsangit Lor, Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, di rumahnya, Kamis (30/1/2014).
Polisi menangkap Buasir yang telah meneror perempuan sejak 2004. Aksi Buasir ini telah berlangsung selama 10 tahun. Dalam melakukan aksinya, Kolor Ijo selalu mengenakan celana pendek berwarna hijau, lalu mencuri barang berharga milik korban, dan memerkosa perempuan, baik gadis maupun janda.
Kapolresta AKBP Iwan Setiawan menjelaskan, sebelum melakukan aksinya, Kolor Ijo melakukan pengintaian rumah korban selama dua hari. Jika rumah korban dekat, dia naik sepeda. Jika jauh, dia menyewa ojek.
Sumber
No comments:
Post a Comment