www.foentry.com
http://foentry.com/2014/06/mikroba-keliling-pengantar-nikmat/
bukan puisi ariel bunga citra lestari, bukan puisi ariel cut tari, bukan puisi ariel luna maya, bukan puisi ariel noah, bukan puisi cut tari, bukan puisi luna maya, bukan puisi pure it, bukan puisi skandal ariel peter pan, bukan puisi unilever, Mikroba Keliling Pengantar Nikmat, nyeleneh, puisi, puisi abrakadabra, puisi air bersih, puisi air isi ulang, puisi air keliling, puisi air keran, puisi air mineral, puisi air pam, puisi air pikulan, puisi air ro, puisi air sperma, puisi alhamdulilah, puisi ariel peter pan, puisi bangku pemerintahan, puisi bapak air pikulan, puisi bau tahi, puisi bisnis air keliling, puisi ciprat cipratan, puisi cuti, puisi engkoh, puisi es teh, puisi filter air, puisi galon, puisi glek, puisi ibu ibu kompleks perumahan, puisi ibu ibu rumahan, puisi inovasi baru, puisi kebakaran, puisi kemarau panjang, puisi keriting, puisi kobra, puisi koko, puisi kompetitor, puisi konsumen, puisi kotor, puisi kuman, puisi laris manis, puisi listrik, puisi listrik padam, puisi mandi, puisi masak, puisi masbro, puisi mata air, puisi mata air pegunungan, puisi mikroba, puisi mikroorganisme, puisi minder, puisi muram durja, puisi musim kemarau, puisi musim penghujan, puisi negara, puisi o-oh, puisi ojo dumeh, puisi paceklik, puisi pam, puisi pancaroba, puisi panel instalasi, puisi pas pasan, puisi pedagang air keliling, puisi pedagang air pikulan, puisi pegunungan, puisi pelanggan, puisi pemuas dahaga, puisi penjaja air keliling, puisi penjara, puisi penyakit, puisi perkelahian, puisi perumahan, puisi perusahaan air minum, puisi rejeki, puisi rese, puisi reseh, puisi reverse osmosis, puisi selimut tetangga, puisi sinar ultra violet, puisi sinar uv, puisi solusi, puisi steriliasasi air, puisi sumur, puisi tetangga, puisi tukang air galon keliling, puisi tukang air keliling, puisi tukang air pikulan, puisi ular kobra, puisi usaha air bersih keliling, tukang gerobak air keliling
Kemarau Membawa Berkah, Penjual Air Keliling Keruk Untung Besar
JAKARTA, KOMPAS.com – Musim kemarau selalu diikuti dengan kelangkaan air bersih. Padahal, air sangat dibutuhkan untuk melakukan kegiatan sehari-hari, apalagi di rumah tangga. Di kala air langka ini, Ismail Ilimron (47) malah menuai pundi-pundi.
Jangan heran, Ismail adalah pengusaha air keliling di Kampung Janis, Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora. Menurutnya, selama musim kemarau ini banyak permintaan air bersih kepadanya.
“Selama musim kemarau ini, setiap harinya saya bisa mendapatkan 200 ribu. Banyak permintaan air soalnya,” kata Ismail di Jakarta, Selasa (4/9/2012).
Ismail mengaku menjual satu jeriken air bersih seharga Rp 1.000 kepada para pegawainya. Kemudian anak buahnya itu menjajakan ke pelanggan. Harganya pun dibebaskan. Saat ini Ismail mempunyai 3 anak buah.
Sebagai agen air ledeng, Ismail mampu memasok 20 gerobak air kepada pegawainya. Satu gerobak berisi 10 jeriken air ledeng.
Sehari-hari, kata Ismail, pagawainya menjual air ke dua RW di Kelurahan Pekojan, yaitu RW 07 dan RW 08. Sulitnya mendapatkan air bersih membuat warga memesan air ledeng untuk minum dan masak sehari-hari.
Ketika wilayah Pekojan tertimpa kebakaran pada Juli lalu, Ismail mengaku bisa memasok air ledeng ke warga lebih dari 20 gerobak setiap harinya.
Per bulan, Ismail mengaku mengeluarkan modal Rp 500 ribu, untun membayar biaya Perusahaan Air Minum (PAM). Dengan modal sebesar itu, ia bisa mendapatkan untung sekitar 12 kali lipat dari modal.
Di kawasan tersebut, bukan hanya Ismail yang berprofesi sebagai pengusaha air bersih. Ada Amal (24) yang tinggal di RT 13 RW 04, yang menjual air lebih murah dari Ismail. Per jerikennya, dia hanya menghargai Rp 500. Namun dengan harga murah, amal mampu menjual 200 jeriken per harinya.
“Kalau biasanya air hanya dipesan pemilik warung makanan, sekarang banyak warga yang juga ikut memesan untuk kebutuhan sehari-hari,” ujar Amal.
source
No comments:
Post a Comment